dream as if you'll live forever and live as if you'll die tomorrow

Senin, 10 Desember 2012

BAB 3,PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI



1.Arus transaksi 
 
contoh Arus transaksi perusahaan manufacturKarena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks,untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksidiklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yangmempunyai kesamaan tujuan.Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akanberbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang danperusahaan manufaktur. 

2.Komponen-komponen dasar dari sistem pemrosesan transaksi
 
1. Processing mencakup penggunaan jurnal dan register untuk menyajikan catatan input secara permanen dan kronologis.
2. Journals digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.
3. Registers digunakan untuk mencatat tipe data lain yang tidak berhubungan langsung dengan akuntansi.
4. Special journals digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis dan terus-menerus. Contoh : Sales journal, Purchase journal, Cash receipts journal, Cash disbursements journal
5. Buku besar dan file menyediakan Simpanan data baik dalam sistem manual maupun terkomputerisasi.
6. Buku besar menyediakan ringkasan suatu transaksi keuangan perusahaan.
7. File kumpulan data yang terorganisir : – transaction file – master file – reference or table file
8. Output, adalah dokumen yang dihasilkan oleh sistem. Contoh output : – trial balance – financial reports – operational reports – paychecks

3.Perancangan Sistem Tata Buku Berpasangan

- Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu.
- Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
- Sifat dan tujuan organisasi
- Karakteristik struktural dan fungsional
- Tata letak fisik, produk dan jasa
- Orang yang mengoperasikan sistem
- Langkah dalam merancang sistem akuntansi :
 - Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait.
- Mereview karyawan operasional dan manajemen.
- Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya
- Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem.
- Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening : aktiva, utang dan modal.

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

4.Sistem Kode Akun Untuk Pemrosesan Transaksi

Istilah pemrosesan transaksi mewakili berbagai aktivitas yang umumnya dilakukan oleh organisasi untuk mendukung operasional sehari-harinya. Walaupun tidak ada 2 organisasi yang memproses data transaksi secara persis sama, hampir semua organisasi memproses alur transaksi yang sama. Alur transaksi operasional dapat dikelompokkan menurut proses bisnis pada umumnya. Sebagian besar organisasi memiliki proses pesanan penjualan, proses tagihan, proses piutang, dan proses bisnis lainnya. Arus transaksi contoh Arus transaksi perusahaan manufactur Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi. Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan. Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang
- Pendapatan Pendapatan - Pengeluaran pengeluaran
- Produksi Manajemen Sumberdaya
- Keuangan laporan keuangan Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.

Siklus-siklus transaksi dan sistem-sistem aplikasi dalam aktivitas bisnia Siklus Pengeluaran Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan. Siklus Produksi Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa. Siklus Keuangan Kejadian-kejadian yang berkaitan denga perolehan dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas. Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem-sistem aplikasi. Sistem aplikasi memproses transaksi-transaksi yang berkaitan secara logis. Siklus pendapatan perusahaan umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi entri pesanan pelanggan, penagihan, piutang dagang, dan pelaporan penjualan. Siklus pengeluaran umumnya mencakup sistem aplikasi yang meliputi pemilihan dan permohonan pemasok, pembelian, hutang dagang, dan penggajian. Siklus produksi mencakup sistem-sistem alikasi yang meliputi pengendalian dan pelaporan produksi, akuntansi biaya produksi, pengendalian persediaan, dan akuntansi kekayaan. Siklus keuangan perusahaan mencakup sistem aplikasi yang berkaitan dengan pengendalian dan manjemen kas, manajemen hutang, dan administrasi pensiun karyawan. Sistem informasi akuntansi dirancang dan diimplementasikan bukan hanya untuk memproduksi saldo buku besar dari laporan keuangan yang disajikan, tetapi juga menghasilkan beragam informasi manajemen dan operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi Komponen-komponen sistem pemrosesan transaksi - Masukan Pesanan konsumen, Slip penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan - Pemrosesan Pemrosesan melibatkan penggunaan jurnal dan register untuk memberikan catatan masukan yang permanen dan kronologis. Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan. Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi. - Penyimpanan Ledger dan berkas menyediakan penyimpanan data baik secara manual maupun terkomputerisasi. Ledger menyediakan ringkasan dari transaksi akuntansi keuangan perusahaan. Berkas adalah kumpulan terorganisir atas data terdiri atas : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel.

- Keluaran Yaitu dokumen apapaun yang dihasilkan oleh sistem, contoh : Neraca saldo, Laporan keuangan, Laporan operasional. Perancangan sistem tata buku berpasangan
- Hal penting dalam merancang sistem akuntansi : Sifat dan tujuan organisasi Karakteristik struktural dan fungsional Tata letak fisik, produk dan jasa Orang yang mengoperasikan sistem - Langkah dalam merancang sistem akuntansi : Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait. Mereview karyawan operasional dan manajemen. Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem.

Sistem kode akun untuk pemrosesan transaksi
• Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
• Tujuan pengkodean : - Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik - Meringkas data - Mengklasifikasikan rekening atau transaksi - Menyampaikan makna tertentu
• Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu :
- Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code)
- Kode Angka Blok (block numerical code)
- Kode Angka Kelompok (group numerical code)
 - Kode Angka Desimal (decimal code)
- Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference)

Perancangan Formulir dan Pertimbangan-pertimbangan penyimpanan catatan. Pertimbangan-pertimbangan dalam perancangan formulir dan penyimpanan pencatatan.. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi. Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
Tujuan pengkodean :
- Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik
- Meringkas data
- Mengklasifikasikan rekening atau transaksi
- Menyampaikan makna tertentu

Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu :
-Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code)
-Kode Angka Blok (block numerical code)
-Kode Angka Kelompok (group numerical code)
-Kode Angka Desimal (decimal code)
-Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference) .

5.Perancangan Formulir Dan Pertimbangan-Pertimbangan Penyimpanan Catatan

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PERANCANGAN UMUM o Perancangan Keluaran Pertimbangan pertama dan paling penting dalam perancangan keluaran adalah efektivitas biaya. Prinsipnya harus diterapkan untuk seluruh elemen dalam system karena investasi dalam system informasi seperti pengeluaran anggaran modal lainnya, harus dievaluasi dengan dasar biaya atau manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan-tujuan system tertentu. o Perancangan Database Arti pentingnya adalah bahwa database perusahaan harus dipadukan. Keterpaduan (intregasi) berarti menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur-unsur data yang sama dalam lebih dari satu tempat dalam lebih dari satu tempat dalam perusahaan. 

SUMBER:
http://rnrian.blogspot.com/2012/10/lanjutan-minggu-ke-iii.html 
http://dikykristian.blogspot.com/2012/10/3-pengenalan-pemrosesan-transaksi.html http://cahayaniiminoz.blogspot.com/2012/11/pengenalan-pemrosesan-transaksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar